Pangeran Harry Tidak Pernah Membuat Keputusan Tanpa Berkonsultasi Dengan Roh Diana.
![]() |
Pangeran Harry |
Penulis biografi Diana, Princess of Wales, Andrew Morton, berbicara di podcast Pod Save the Queen, tentang Pangeran Harry dan bagaimana dia mempertahankan kedekatannya dengan mendiang ibunya.
Sejak mundur dari perannya sebagai senior working royal pada tahun 2020, Pangeran Harry telah membuat sejumlah klaim tentang kehidupannya di The Firm.
Diantaranya adalah antara hubungannya yang buruk dengan Pangeran Charles hingga putusnya ikatan persaudaraan dengan Pangeran William. Selama bertahun-tahun Harry berbicara sangat terbuka tentang efek kematian ibunya terhadap kesehatan mentalnya karena dia baru berusia 12 tahun ketika Diana tewas dalam kecelakaan mobil.
Harry sebelumnya telah mengungkapkan bagaimana dia menjaga mendiang ibunya tetap dekat dan bagaimana dia menanamkan ingatannya pada anak-anaknya sendiri. Dan menurut Andrew Morton, Harry juga menggunakan metode lain untuk tetap dekat dengan mendiang ibunya.
Morton berkata: "Saya pikir pengaruh Diana telah bertahan lebih lama daripada yang diperkirakan siapa pun karena William dan Harry, tidak melupakan ibu mereka dan telah mengadakan konser untuk mengenang Diana.
"Harry sendiri mengatakan bahwa dia tidak pernah membuat keputusan tanpa petunjuk Diana secara spiritual.
"Diana menandai titik balik dalam cara Keluarga Kerajaan berperilaku dan melalui perilakunya (Diana) membantu memodernisasi dan menjadikan Keluarga Kerajaan lebih manusiawi.
Berbicara tentang keputusan Harry dan Meghan untuk mundur dari Keluarga Kerajaan, Morton mengungkapkan bahwa perencanaan mereka dimulai jauh lebih awal dari yang diperkirakan semula.
Morton mengatakan di podcast: "Harry melakukan percakapan di sebuah hotel di London dengan Oprah Winfrey pada November 2018, hanya enam bulan setelah mereka menikah.
"Jadi mereka memikirkan arah perjalanan yang berbeda sejak awal. Ironisnya, Pangeran Harry diberi posisi penting sebagai Youth Ambassador to the Commonwealth.
Pangeran Harry juga sangat terbuka tentang perjuangan yang dia hadapi setelah kematian ibunya ketika dia ikut membuat serial dokumenter tentang kesehatan mental 'The Me You Can't See' dengan Oprah Winfrey untuk Apple TV.
Di serial ini Harry memberi tahu Winfrey bahwa trauma kehilangan menyebabkan dia (Harry) menderita kecemasan dan serangan panik parah dari usia 28 hingga 32 tahun.
Berbicara di hadapan kamera, The Duke of Sussex mengungkapkan bahwa rasa sakit akan kematian ibunya membuatnya menggunakan alkohol dan obat-obatan untuk "menutupi" emosinya dan "merasa kurang seperti yang saya rasakan".
Dia melanjutkan: “Saya berada di mana-mana secara mental, setiap kali saya mengenakan jas dan dasi … harus melakukan peran, dan go, right, face game, lihat ke cermin dan berkata, 'ayo pergi '. Bahkan sebelum saya meninggalkan rumah, saya sudah berkeringat. Saya dalam mode fight or fly.”
Di tempat lain dalam program itu, Harry berbicara dengan sangat rinci tentang hubungannya dengan ayahnya, Pangeran Charles. Harry berkata: "Dia (Charles) memperlakukan saya seperti dia diperlakukan, jadi bagaimana saya bisa mengubahnya untuk anak-anak saya sendiri?
"Ayah saya sering berkata kepada saya saat saya masih muda, dia (Charles) biasa berkata kepada William dan saya, 'Yah, itu seperti itu untuk saya jadi itu akan menjadi seperti itu untuk mu.'
“Itu tidak masuk akal. Hanya karena kamu menderita tidak berarti bahwa anak-anak harus menderita, bahkan sebaliknya – jika kamu menderita, lakukan semua yang kamu bisa untuk memastikan bahwa pengalaman negatif apa pun yang kamu alami, dapat diperbaiki untuk anak-anak.”
Comments
Post a Comment