The Tudors - Henry VIII

.

Related story : The Tudors, The Tudors - Henry VII, The Tudors - Six Wives of Henry VIII

Embed from Getty Images
Nama : King Henry VIII
Lahir : 28 Juni 1491 di Greenwich Palace
Orang Tua : Henry VII and Elizabeth of York
Kaitannya dengan Elizabeth II : 12th great-granduncle
House of: Tudor
Naik takhta : 21 April 1509 umur 17 tahun
Penobatan : 24 Juni 1509 di Westminster Abbey
Menikah dengan : 
(1) Catherine of Aragon 1509-1533 Bercerai
(2) Anne Boleyn 1533-1536 Dipenggal
(3) Jane Seymour 1536-1537 Mati
(4) Anne of Cleves 1540 Bercerai
(5) Catherine Howard 1540-1542 Dipenggal
(6) Catherine Parr 1543-1547 Selamat
Anak-anak : Tiga bayi sah yang selamat; Mary, Elizabeth dan Edward, dan yang terakhir anak tidak sah Henry Fitzroy.
Meninggal : 28Januari 1547 di Whitehall Palace, London, berumur 55 tahun, 7 bulan 
Dimakamkan di : Windsor
Berkuasa selama : 37 tahun, 9 bulan, 7 hari
Penerus takhta : anak laki-lakinya Edward VI

Raja Inggris dari 1509, saat Henry VIII menggantikan ayahnya Henry VII dan menikahi Catherine dari Aragon, janda kakak laki-lakinya, Arthur. Selama periode 1513–1529 Henry mengejar kebijakan luar negeri yang aktif, sebagian besar di bawah bimbingan Lord Chancellor, Cardinal Wolsey, yang berbagi keinginan dengan Henry untuk membuat Inggris lebih kuat. Wolsey digantikan oleh Thomas More pada tahun 1529 karena ia telah gagal membujuk Paus untuk memberikan Henry perceraian.

Pada saat ini kebijakan Henry telah didominasi oleh keinginannya untuk menceraikan Catherine karena dia terlalu tua untuk memberi Henry ahli waris dan dia bertekad untuk menikahi Anne Boleyn. Pada awalnya ada kemungkinan bahwa perceraian dapat dikabulkan. Wakil kepausan melakukan perjalanan ke Inggris untuk mendengarkan kasus ini, tetapi Catherine mengajukan banding langsung kepada paus dan pengadilan ditunda. Posisi itu diperumit oleh kenyataan bahwa Charles V, keponakan Catherine, mengendalikan Roma.

Henry kemudian melanjutkan untuk bertindak melalui Parlemen, dan seluruh badan Clergy di Inggris oleh Henry dinyatakan bersalah atas pengkhianatan pada tahun 1531. Clergy takut dan akhirnya setuju untuk menolak supremasi kepausan dan mengakui Henry sebagai kepala tertinggi gereja di Inggris. Pengadilan gerejawi Inggris kemudian mengumumkan pernikahannya dengan Catherine batal dan Henry kemudian menikahi Anne Boleyn pada 1533.

Clergy are formal leaders within established religions. Their roles and functions vary in different religious traditions, but usually involve presiding over specific rituals and teaching their religion's doctrines and practices. Some of the terms used for individual clergy are clergyman, clergywoman, and churchman. Less common terms are churchwoman and clergyperson, while cleric and clerk in holy orders both have a long history but are rarely used.

Henry melalui Thomas Cromwell melanjutkan serangannya ke gereja dengan penindasan ke biara-biara (1536-1539); tanah mereka disita dan diberikan kepada para pendukungnya. Namun, meskipun ia meletakkan dasar bagi Reformasi Inggris dengan memisahkan diri dari Roma, Henry memiliki sedikit simpati dengan dogma-dogma Protestan. Pada awal 1521, sebuah pamflet yang ia tulis melawan Lutheranisme telah memenangkannya gelar Fidei Defensor dari Paus, dan pandangan keagamaan Henry sendiri dengan sangat jelas dinyatakan dalam Statute of Six Articles pada tahun 1539 yang melembagakan prinsip-prinsip Katolik ortodoks sebagai kondisi yang diperlukan untuk kepercayaan Kristen. Sebagai akibatnya, orang-orang Protestan dibakar karena bidah bahkan ketika orang-orang Katolik dieksekusi karena menolak untuk mengambil sumpah supremasi.

Anne Boleyn dipenggal pada tahun 1536, seolah-olah karena perzinahan. Istri ketiga Henry, Jane Seymour, meninggal pada 1537. Ia menikahi Anne of Cleves pada 1540 sesuai dengan kebijakan Thomas Cromwell untuk bersekutu dengan Protestan Jerman, tetapi dengan cepat meninggalkan kebijakan ini, Henry menceraikan Anne, dan memenggal kepala Cromwell. Istri kelimanya, Catherine Howard, dipenggal pada 1542, dan tahun berikutnya ia menikahi Catherine Parr, yang selamat darinya. Henry mengakhiri masa pemerintahannya dengan reputasi seorang tiran, terlepas dari janji tahun-tahun sebelumnya - pada tahun 1536 pemberontakan yang dikenal sebagai Pilgrimage of Gracet ditindas dengan kejam, dan penasihat kaliber More dan Bishop John Fisher telah meninggal daripada mengorbankan prinsip mereka sendiri atas kehendak Henry. Tetapi kekuatan kerajaan telah sangat diperkuat oleh kebijakan gerejawi Henry, dan penyitaan biara memberikan dorongan kepada kebangkitan bangsawan baru yang akan menjadi berpengaruh dalam pemerintahan yang berhasil.